About

If I wind....I can bring every single laugh and tears in the same way
Should I tell you like the same way when I was crying or laughing at that time?

Let's be a friend!!!

Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Curhatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhatan. Tampilkan semua postingan

When You Start Counting Down Your Time

Menghitung mundur sebuah waktu....
Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu  ngerasa  waktu yang kamu miliki tinggal 1,5 tahun. Yep 1,5 tahun. Kupikir waktu yang terlalu singkat untuk mengumpulkan kenangan dari orang-orang terdekat. Entah orang mana pun yang kau sukai.


Waktu itu seperti  satuan pedang kan?! Tapi pedang itu kadang menyayat lembut atau menebas kasar, tergantung kondisi juga sih. Lalu apa yang kau lakukan kalau waktu yang kau miliki tinggal 1,5 tahun? Tidak mungkin kan kamu menangis meraung-raung sambil memaki kenapa waktu itu cepat sekali berlalu. Berpikir  pintar dong. 1,5 tahun....apa yang harus dicapai dalam 1,5 tahun? Apa yang kau berikan pada orang-orang terdekatmu selama 1,5 tahun itu. Think carefully!

Buatku 1,5 tahun itu waktu yang cukup kalau aku cuma mau menghabiskan buat selfishly. Something so nonsense! Tapi...1,5 tahun itu bukan waktu yang cukup buatku untuk memberikan apa yang bisa aku usahakan untuk orang-orang yang aku cintai. Bapak...Ibu...my lovely siblings. Entah apa yang bisa diberikan dalam waktu sesingkat itu. 

Buat Bapak-Ibu yang sudah merawat sejak bayi, iyakah 1,5 tahun cukup untuk membalas sayang mereka. Dipikir pun mau balas dengan apa coba. Iya sih mungkin prestasi, kesholehan, hafalan...ah yang terakhir bikin sakit kepala. Berapa yang bisa dipersembahkan pada mereka untuk membuat mereka memakai mahkota disurga. 

Dan...lagi....1,5 tahun, dengan kondisi yang masih berjauhan, bisakah mereka, orang-orang yang mencintaimu tidak membanjir air matanya waktu ditinggal pergi. Iyakah mereka tidak mengenangmu dalam sakit. Kalau aku jadi orang dengan sisa 1,5 tahun, aku akan melarang mereka menangis Buat apa? Toh, tujuan terakhir sama kan. Akhirat. Hanya antriannya aja yang berbeda. 

Well, sebenarnya....wajar kan kalau misal ada orang yang ngerasa 1,5 tahun  sisa hidupnya ingin menatap orang-orang yang dicintanya lebih lama? Bisa bercengkrama lebih lama? Berharap orang yang menyukai diam-diam kelak tidak akan menangisinya. Yah, paling tidak bisa mengukir kenangan baru lah. Sambil menyelesaikan kewajiban yang  memang harus dipikulnya...

:D 
midnight dream.
Miss you  so much  Mommy  and Daddy. 

What you Mean To Me




Ini nih salah satu lagu yang lagi sering aku puter di MP3 ku. Awalnya mau nyari oficialvideonya, eh dapetnya malah kayak OST film gitu dan fansnya..... What you mean to me by Sterling Knight. Ehm...sedikit gambarin kondisi psikisku saat ini. Bhahaha. #Curhat

"What You Mean To Me"

Can't blame you for thinking
That you never really knew me at all
I tried to deny you
But nothing ever made me feel so wrong

I thought I was protecting you
From everything that I go through
But I know that we got lost along the way

Here I am with all my heart
I hope you understand
I know I let you down
But I'm never gonna make
That mistake again
You brought me closer
To who I really am
Come take my hand
I want the world to see
What you mean to me
What you mean to me

Just know that I'm sorry
I never wanted to make you feel so small
Our story is just beginning
But let the truth break down these walls (oh yeah yeah)

And every time I think of you
I think of how you pushed me through
And show me how much better I could be

Here I am with all my heart
I hope you understand
I know I let you down
But I'm never gonna make
That mistake again
You brought me closer
To who I really am
Come take my hand
I want the world to see
What you mean to me (yeah)

You make me feel like I'm myself
Instead of being someone else
I wanna live that every day
You say what no one else was saying
You know exactly how to get to me
You know it's what I need
It's what I need yeah

Here I am with all my heart
I hope you understand (I hope you understand)
I know I let you down
But I'm never gonna make that mistake again (that mistake again)
You brought me closer
To who I really am
So come take my hand
I want the world to see
What you mean to me
What you mean to me 


As if You

Kerjaan ketika stuck di tulisan dan sekarat diksi…
Mulai dah, grepe-grepe di kertas gambar      (-_-)” trus nulis hal-hal aneh gini

Ya Allah, entah kapan dan dengan siapa….
Ketika jantung ini mulai berdentum aneh saat bertemu dengannya,
Tolong Ya Allah sembunyikan debaran ini agar dia tidak mendengarnya.
Sampai kelak Kau pastikan aku dengannya atau tidak
Ya Allah, ketika hati ini mulai rindu bertemu dengannya,
Tolong jauhkan dia sejauh-jauhnya,
Karena aku tidak tahu apa ini fitrah atau sudah jatuh ke zina
Ya Allah, ketika aku mulai tidak sanggup menata kepingan cemburu
Tolong butakan dan tulikan aku tentangnya
Agar aku tidak melihat dan mendengar apapun tentang dia
Ya Allah, ketika aku tidak bisa berpikir jernih hanya karena mengingatnya,
Tolong sibukkan aku di jalan-Mu  agar dia tetap jadi prioritas terkakhir
Karena aku tahu ini belum saatnya.

Tapi Ya Allah…bolehkah aku meminta…
Ketika perasaan itu  bukan lagi debaran tanpa makna
Bolehkah aku menemuinya?
Memasukkannya dalam baris-baris doa?
Dan mendoakan kebaikan untuknya?

Ya Allah, entah kapan dan dengan siapa…
Perasaan itu akan tersampaikan.

Penyakit Bete!!!!!!

Ouwah!!! Apa lagi judul penyakit kali ini. Mentang-mentang anak kesehatan, yang dibahas hal aneh gini neh...Hahaha. Gak juga sih sebenernya. Ini nama penyakit yang penemunya adalah aku.. #LOL

Jadi gini nih ceritanya, aku mau sedikit curhat setelah penat dengan tugas, laporan, praktikum, proposal, LPJ,  desain...(gilak...kerjaanku kayak gerbong kereta Surabaya - Jakarta). Penyakit bete ini artikan saja ketika kamu-kamu udah bete tingkat akut dan tidak bisa ditolong dengan obat apapun. Halah!! :D

Jujur nih ya....penyakit ini langganan menghampiriku sejak aku masuk SMP, ketika udah sebel tuh sama tumpukan kerjakan yang barusan aku sebutin diatas, udah dipastikan kalau nih penyakit bakalan nangkring di seluruh tubuhku. Hehehe....

Siapa sih yang nggak depresi juga ngeliat kerjaan tuh nggak pernah kelar walaupun udah dikerjain mati-matian sampe dibela-belain nggak tidur. Kan sebel juga. Nah klo udah gitu tuh aku bakalan  bolos sekolah, bolos rapat, atau bolos apapun dari kegiatan yang semestinya aku lakuin cuma buat tidur. Aku nggak bakalan peduli kalau tugasku udah teriak-teriak minta dikerjain, atau ketika temen-temenku pada nelfonin aku karena khawatir (hiks...mereka perhatian bangetttttt). Pokoknya aku bakalan makan makanan yang paling aku suka sebanyak-banyaknya, abis itu tidur seharian, bangun cuma buat sholat abis itu lanjut tidur. Udah kayak beruang hibernasi aja....

Dulu waktu SMP sama SMA seriiiiing banget aku kayak gitu. Bolos cuma gara-gara bete abiss...dan dirumah cuma tidur seharian. Nggak tau juga sih, kalau abis kayak gitu, besoknya pasti jadi semangat lagi. Kayak abis dicharger gitu. Wuhehehe....

Aku pikir, ketika aku kuliah ini, penyakit aneh itu gak bakalan ngehinggapi aku lagi. Mengingat betapa padetnya jadwal di kampus. Tapi....halah...itu cuma omdo kalau aku bilang, aku tetep semangat saban hari. Dan hari ini, hari pertama sebagai mahasiswa dimana aku kembali dibelenggu kebetean luar biasa dan berujung pada BOLOS. Hahaha....Aku nggak peduli kalau dua mata kuliah hari ini adalah mata kuliah jos yang bikin kelapa...eh...kepala cenut-cenut mempelajarinya. Aku juga nggak peduli kalau dari siang kawan-kawanku udah nelfonin nggak karuan saking khawatirnya. Bilangnya mereka khawatir, saking banyaknya amanah yang musti aku selesain sampai aku kolaps beneran. Iya sih sebenernya ini juga udah capeeeek banget. :D Maaf ya kawan...beneran nggak maksud membuat kaliah khawatir dah...hehehe. 

Wah untung aja semester ini aku nggak nargetin buat ngisi absen 100% penuh. Wuhehe...penasaran juga gimana rasanya bolos...hahahah.


Marry Your Daughter


Waktu itu aku cuma buka-buka blog orang atas suggesstnya kawan....dan tiba-tiba lagu ini mengalun dan sukses menggelitik gendang telingaku. Lagu karya Brian Knight yang suaranya emang ehem ini ternyata juga jadi lagu favorit kakak-kakak kostku. Dan sukseslah lagu ini masuk di playlist MP3 laptopku dan kuulang berputar-putar sampe mbak kosku yang lain bilang:
"Busyet dah, Mil....kamu nggak pendarahan koklea kuping gitu dengerin lagu yang sama dari kemarin?"
 :D...hahahaha...

Suer dah....lagunya enak banget buat didengerin. So sweet banget. Aku bisa dapet satu chapter buat Novel "Dear Diary" yang baru on going cuma gara-gara dengerin lagu ini. Emang sih, lagunya khas banget lugu proposing, tapi kalau dilihat dari sisi cewek, lagu ini kan juga mewakili banget gimana perasaan laki-laki ketika berhadapan dengan orangtua perempuan yang disukainya. Ehem....

Bagian yang paling aku suka tentu aja bagian reffnya: 

Can marry your daughter

And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen


Klepek-klepek nggak sih kalau dinyanyiin kayak gitu. Mau ah...entar... sebagai kado pertama ...hahaha
#ngarepmodeon

Kenapa Menangis?

Malam sebelumnya, sebelum aku memposting tulisan ini maksudnya, aku menangis sendirian di kamar kosku yang full dengan barang-barang serba biru. Meski temen-temenku sudah menanyakan kenapa aku menangis pun sampai sekarang aku masih menjawabnya dengan gelengan. 

"Kamu homesick pa?"
Aku menggeleng. Lebih dari homesick sepertinya Entahlah...tapi aku hanya ingin menangis.

Entah kenapa malam itu aku merasa lelah sekali. Lelah dengan semua hal yang sudah aku jalani selama hampir delapan bulan ini aku lakoni sebagai seorang mahasiswa. Aku menatap setumpuk laporan yang menggunung dan belum aku rampungkan. Bahan presentasi yang belum aku sentuh dan callingan dari temen-temen SMA yang sedang berjuang bersama menyelamatkan temen kami di Bandung sana. Huf....

Jujur saja...bukan karena itu aku menangis. Bukan karena laporan praktikum yang makin membabi buta atau materi kuliah yang musti ditambal sana sini. Lebih dari itu. Aku sering kok dikejar-kejar deadline lebih dari itu. Aku sudah pernah ngrasain gimana depresi buat proposal hari Jum'at dan dikumpulkan ke ketua  di hari sabtu pada minggu yang sama. Atau buat skrips komik di hari yang sama dan dikumpulkan di hari yang sama pula. Tapi entahlah kenapa sekarang semanya jadi berbeda.

Malam itu semua keluh kesahku keluar. Cuma Allah yang tahu seperti apa rasanya hati ini. Cuma Dia yang mengerti. Malam itu semua sesak aku keluarkan. Entah mungkin saking capeknya nangis aku sampe jatuh terlelap. 

Malam itu aku kembali berkemelut dengan pikiranku sendiri. 2 tahun lalu, saat masih duduk di bangku SMA, aku jatuh koma, bisa dibilang gitu karena aku bahkan aku tak bisa ingat apa yang terjadi hari-hari itu.  Mengalami sedikit amnesia saat bangun dan kehilangan separuh saraf motorik hingga berbulan-bulan. Hal yang paling kutakutkan saat itu adalah....apakah aku akan mati? Malam itu entah kenapa terlintas bayangan yang sama. Bagaimana kalau tiba-tiba dipanggil Yang Maha Kuasa?

Aku melihat lagi buku impianku yang sudah tercoret kesana-kesini. Melihat lagi apa yang ada didalamnay membuatku benar-benar ingin menangis. Tahun ini sudah separuh lebih impianku yang tercapai. Seharusnya aku berjingkrak heboh kan? Tapi entah kenapa aku makin merasa sesak. 

Sobat, pernahkah kalian merasa bahwa impian-impian yang kita tuliskan itu adalah sebuah doa. Doa menghiba pada Allah agar Dia mengabulkannya. Dan ketika impian itu tercoret dari listnya bukankah itu artinya Dia mengabulkannya? 

Aku hanya merasa, Allah itu sungguh sangat baik, sangat rahiim bahkan saat manusia tidak meminta dia tetap memberi yang mereka butuhkan. Kalau menurutku...hanay menurutku. Dia begitu baik ketika sudah memberi kesempatan hidup padaku. Lahir dari orang tua beda rhesus mungkin hal yang lumrah bagi sebagian orang. Tapi buat orang yang mengerti dunia genetis hal itu bukan hal gampang. 

Diberi kehidupan sampai dititik ini, aku sungguh sangat mensyukurinya. Tapi ketika malam itu aku kembali mengingat apa yang sudah aku lakukan, itu membuatku kembai memnagis. 

Aku pernah membaca sebuah sinopsis buku "Ya Allah, kami sedang sibuk." Itu judulnya (kalau ngga salah inget sih). Malam itu ketika tulangku rasanya dilolos satu persatu aku mencoba mengingat lagi apa yang tertulis dibuku itu.

Well, berapa kali manusia meminta kortingan pada-Nya. Oke...aku bicara masalah mahasiswa di fakultasku (karena aku hidup di lingkungan itu). Tidak ada namanya malam tanpa laporan yang menggunung, tapi adakah satu malam saja untuk malam lembur dengan al-quran? Aku sungguh memnagis untuk itu. Aku selalu minta kortingan saat lelah ini menerpa. "Ya Allah, aku capek banget....murajaahnya besok aja ya..." 

Berapa menit yang dikerjakan untuk membaca al-quran dan berapa jam waktu yang digunakan untuk menulis laporan? Aku (atau mungkin ada yang lain yang setuju) selalu minta kortingan "Ya Allah....laporanku banyak banget, ngajinya 3 lembar aja ya....:-(. 

Atau ketika adzan isya bertalu-tau dari masjid sebelah. "Bentar Ya Allah...nanggung nih laporan."

Aku benar-benar menangis untuk itu. Ya Rabb, Kau bahkan tidak akan menanyakan kenapa kami begitu betah lembur tanpa tidur dengan laporan, tapi saat ada SMS buat mabit selalu ditolak hanya karena alasan yang sama. Laporan. 

Ada seseorang yang bilang padaku untuk selalu memperbaiki niat semuanya karena Allah. Tapi ya Allah, ketika semua laporan ini cuma  copas dari master-master sebelumnya...lantas niat itu apa Engkau meridhainya? Kalau tidak...lantas apa yang kami lakukan ini? Aku menangis untuk itu. Atau sekarang hatiku yang mulai membatu? :'(




Tentang sebuah SMS 2

Malam ini awalnya aku pingin upload gambar...tapi berhubung koneksiku nggak lumayan sip, aku pingin cerita aja deh... Lanjutin cerita lalu.

Cerita ini masih bermula saat aku dapet sms dari adik kelas yang tanya : "Mbak dulu masuk UGM lewat jalur apa?"
Awalnya aku mau jawab: "Lewat jalur Solo-Jogja deg :D" tapi berhubung kayaknya anak yang SMS aku itu tipikal anak yang serius aku urungkan tuh niat. "Ehem...undangan deg."

SNMPTN Undangan....kalau inget kata itu, ingatanku kembali melayang hari-hari setahun lalu. 

Begitu selesai ngisi formulir buat undangan satu hal yang langsung aku cari adalah buku-buku soal SNMPTN.Udah aku buru tuh dari versi loaknya sampai versi gressnya. Beda banget sama temen-temenku yang sama-sama anak undangan. Mereka masih bisa ongkang kaki sambil nungg penguman. 

Ya gimana ya...masalahnya aku udah terlanjur mikir kalau aku nggak bakalan keterima sih jadi ya mau nggak mau aku musti berjuang dengan keringat dan air mata (halah) di jalur tulis. 

Sambil nyiapain diri buat UAS yang ada di depan mata, aku siapain waktu khusus buat ngerjain soal SNMPTN yng ternyata bikin urat kepalaku keluar semua. Idih gilak..bener nih kata guru matematikaku kalau nih soal emang bertujan mendepak orang. --" Apalagi buat orang yang sama sekali nggak betah dengan yang namanya bimbel...beuh...yang namanya menghadapi godaan buat nyingkirin buku-buku SNMPTN dari buku gambar tuh udah kayak mendaki Everest kayaknya.Pokoknya setiap kali aku sukses ngerjain sekian soal dan nggak ngelirik buku gambar rasanya udah kayak dapet medali emas olimpiade Don Boscho. Wahahahah....

Tapi jujur nih kalau sekarang aku disuruh ngulang ngejawab soal SNMPTN udah rampal semua tuh metode yang dulu (sempet) aku hafal. :D kwkwkwkw.

Dan singkat cerita saat hari pengumuman UAS berlangsung paginya, pengumuman SNMPTN Undangan yang semula tanggal 26 Mei diajuin jadi tanggal 24 Mei jam 17.00. Apa nggak sakit perut coba? Paginya udah diare gara-gara pengumuman UAS, masih ditambah sorenya di PHP-in sama server SNMPTN Undangan yang nggak konek-konek. Yah...oke dah...walaupun aku udah positif yakin nggak bakalan diterima tapi nggak tau kenapa harapan itu masih tetap ada. Rasanya kok ya keren aja klo sampe keterima jalur undangan. Heheheh....

Naas nih buat aku. Modemku nggak jalan. Ditambah kabar dari temen-temenku yang pada daftar di UNS yang teriak-teriak kegirangan lewat telfon kalau mereka keterima. Udah bikin tambah konstipati nih. Sebenernya bukan cuma maslah keterima atau nggak sih yang aku pikirin, tapi juga pemilihan ketua karang taruna ntar malem. :D Akhirnya aku minta deh sama salah satu temenku buat bukain pengumuman punyaku. Dan satu hal yang membuatku shock plus ternganga plus...entah deh gimana aku musti deskripsiin. 

"Eh...Mil...selamat ya.Keterima nih. Cie yang anak UGM."
"Eh...masa' aku keterima di pilihan kedua sih? Bukane biasanya pilihan pertama universitas pertama ya?"
"Pilihan kedua gimana tho mil. FARMASI MIL, Farmasi!"
"Halah...serius lah....nek aku gak keterima ya bilang aja."
"Wech dibilangin kok."
"Kau serius."
"Iya mila...."

Dan begitu koneksi modemku berhasil tersambung aku langsung ternganga. Emang sih kata yang pertama kusebut ya alhamdulillah cuma kalimat sehabis itu yang bikin aku ketawa kalau mengingatnya. "Lho...kok bisa keterima ya?" :D



Tentang Sebuah Short Messege

Tentang Sebuah Short Masseg


“Mb, ini…… aku mau tny. Klo mask frms itu gmn ya?”
“Wah, brrt mb sk bnget sm kimia ya?”

                Aku tercenung kembali mengingat percakapan singkatku dengan adik kelasku beberapa waktu lalu lewat SMS. Rasanya nyesek banget. Ada sesuatu yang ganggu banget saat dia menyampaikan dengan wow nya betapa hebatnya ketika aku bisa masuk farmasi. Hegh! Rasanya kayak sejuta satu paku nancep nih di kepalaku.
                Aku mengingat kembali masa-masa perjuanganku saat galau-galaunya milih universitas. Aku masih ingat semboyanku waktu SMP untuk memilih SMA 1 Karanganyar sebagai pilihan pertama dan satu-satunya buatku. Dan UNS sebagai universitas yang aku impikan. Yah, meskipun aku harus menanggung sindiran temen-temenku waktu itu. Mereka  bilang: “Halah, sekolah masa cuma disitu doang sih?” So what?! That’s just a choice. My choice.
                Aku masih terus memikirkan UNS sebagai tempat mengail ilmu selanjutnya sampai akhir kelas XI. Ketika temen-temenku mulai memimpikan ITB, UI atau minimal UGM. Tiga universitas yang menjadi top threenya Indonesia. Aku cuma tersenyum tipis lalu menimpali mereka, “Ah, aku yang deket-deket situ aja. Paling juga UNS.”
                “KU ya, Mi?”
                “Nggak ah, aku udah kehilangan sense ke KU.”
              Aku sering menertawakan impian kecilku itu. Entah kenapa waktu SD samapi SMP aku masih ngebet banget masuk KU. Kayaknya wow aja bisa masuk ke kedokteran. Hahaha… Tapi begitu aku tahu betapa nyebahinya yang namanya subota dan kitab-kitabnya aku mundur teratur. Dan aku sudah  kehilangan sense ke kedokteran begitu aku mulai benar-benar jatuh hati dengan  fisika. Tau nggak…bahkan selama SMA pelajaran yang paling momok bagiku adalah kimia. Aku bisa gila kalau berhadapan dengan  yang namanya kimia. Bahkan tawaran dari guruku untuk mendalami kimia (gara-gara tingginya nilai kimiaku) aku tolak dengan halus.
              “Ah, maaf Bu, udah ada fisika di hati.”
              So…ketika adik kelasku itu tanya dengan nada tak berdosa, aku akan menjawabnya dengan jelas  bahwa dari jaman aku kenal yang namanya kimia, aku udah ilfil sama pelajaran satu itu. Entahlah…aku juga nggak tau kenapa. Tapi sekalipun sesebelnya aku sama kimia, nilai kimiaku merangkak naik terus tiap akhir semester. Meninggalkan nilai fisikaku jauh dibelakang (ah….bete deh).
              Aku sering berdoa dalam hati kecilku: Ya Allah…semoga kalau aku kuliah aku nggak akan lagi ketemu lagi yang namanya kimia. Amiiiiiin. Dan waktu kelas XII aku diam-diam memupuk keinginanku untuk masuk sastra. Meskipun aku suka sastra dari dulu, aku nggak punya planning untu mengambil fakultas sastra ketika duduk di bangku kuliah. Kontan aja ortuku kaget waktu aku bilang kalau aku pingin masuk sastra. Dimarahilah aku habis-habisa. Sedih? Jelaslah. Tapi yam au gimana lagi, kan mereka yang nyekolahin aku. Mereka juga udah luluh waktu aku ngotot nggak mau masuk kedokteran.
              Mulai galau lagi deh. Antara fisika, sastra dan pendidikan. Nah, aku mulai mengerucutkan jalur pikiranku. Gimana kalau pendidikan fisika UNS. Tapi….hiks…hiks….entah kenapa nilai fisika makin anjlok saat aku naik kelas XII. Yah, nggak anjlok juga sih, menurun maksudnya. Bahkan niali seniku pun behasil dengan gemilang merebut posisi fisika di 3 nilai terbaik rapotku. Bhahaha….Sedih juga sih.  Aku juga mulai curiga kalau aku tuh cuma suka tanpa dasar sama fisika. Suka sih suka…tapi bakat sih kagak. Hiks.
              Hohoho….aku tidak akan menyinggung soal kimia, Karena mapel satu itu udah aku singkirin jauh-jauh dari lubuk hatiku. Pokoknya, jangan sampai deh kuliah entah ngublek-ngublek lag yang namanya stekiometri, molal, molar, reaksi kimia dan sederet kawannya  itu. So…aku jelas menghidari jurusan-jurusan yang mengarah ke maple  satu itu. Kayak ya MIPA kimia, pendidikan kimia, teknik kimia, farmasi, dll, dkk.
              “Ayolah mil, kamu jadinya milih apa?”
              Itu pertanyaan kawan deketku, Pipit,  saat pendaftaran jalur SNMPTN Undangan resmi dibuka. Galau deh…hadeh. Aku cuma menggeleng. “Nggak tau lah. Bigung aku.” Mungkin anak-anak yang dapet  jalur undangan ketika di tanya kayak gitu pasti jawabannya sama. Tapi dibelakangnya masih ada embel-embelnya lagi. Misalnya nih….
              “Git, kamu jadinya milih apa?”
              “Nggak tau, Mil. Tapi pengennya sih di Kesmas.”
              “Lha kamu, Rul?”
              “Bingung juga sih. Tapi rada codong ke PWK gitu sih.”
              Kalang kabut juga sih waktu temen-temen udah pada netepin pilihan. Walaupun bingung tapi mereka seenggaknya udah mulai  nentuin pilihannya. Pilihan pertama ini, pilihan kedua itu. Dan aku? Masih terkatung-katung dengan pertanyaan pada diriku sendiri, aku tuh sebaiknya milih apa???? Sastra?  Aku bakalan dibantai ortu habis-habisan. Apalagi sudah ada warning dari pihak sekolah bahwa anak-anak IPA kalau bisa jangan mengambil kursinya anak IPS. Aghhhh…tambah sempitlah jalanku ke sastra.
              “Lha kamu sendiri milih apa, Pit?”
              “Aku mantep di farmasi mil. Farmasi itu….lalalalaala…”
              Aku sampai bengong sendiri mendengar penjelasannya yang plek-plek-plek. Beneran niat banget tuh anak. Tap yah…bagus lah. Ketimbang aku coba. Sampai H- sekian sebelum penutupan pendaftaran pun aku masih galau. Bahkan kayaknya aku udah pasrah, Ya Allah apapun deh, yang penting kuliah. Desparate banget kan…kakaka.
              “Lha kamu apa, Mil? Ayolah Mil, biar kita-kita tahu siapa yang bakalan jadi saingan ita di SNMPTN Undangan ini?” bujuk si Pipit lagi.
              “Farmasi mungkin,” godaku sumringah.
                “Lho, kamu itu kayak gitu kok. Masa aku milih farmasi kamu juga milih itu.”
              “Lhoh, kan kita bisa saingan terus kalau kuliah bareng.”
              Jujur ya…waktu itu aku cuma bercanda waktu aku bilang kayak gitu. Maksudku kan ngegodain dia gitu.
              “Gimana kalau gini aja, Mil. Kamu kedokteran UGM  aku yang Farmasi UGM. Gimana?” aku kayaknya nggak bisa lupa deh ekspresinya waktu itu.
              “Nggak ah, aku di farmasi aja. Sama kayak kamu.” Aku beneran ngakak kalau inget cemberutnya waktu itu.
              Ah, karena si Pipit ini ikut BM, jadi pendaftaran SNMPTNnya didahulukan ketimabang yang jalur regular. Aku langsung shock berat waktu dia keluar dari ruang BK buat ngisi blangko pendaftaran dengan senyum garing.
              “Cie…cie…anak UGM, farmasi nih…”
              “Nggak e mil, aku ganti. Aku milih Agronomi UGM tuh.”
              :O…ya…what the hell is going on?  “Lha kenapa”
              “Lha kamu milih farmasi kok. Aku kan…”
              ASTAGHFIRULLAH….aku tuh nggak serius woy!!
              At least…aku mulai mikir buat masu KU lagi. Hadeh…kayaknya saking stressnya kali ya. Tapi probabilitasku masuk KU UNS lewat undangan tuh kayak nggak ada deh. Aku musti berjuang lewat jalur tulis. Apalagi bapak masih ngarepin banget aku masuk KU. Dibela-belain juga jelasin ke aku kalau aku masuk KU kesempatanku untuk sosial masyarakat lalalalal, dapet pahala lalalala, dan apalah itu aku lupa  tuh lebih besar. Aku manggut. Temen-temen pun kayaknya dukung juga kalau aku masuk KU (halah padahal aku kan nambahin saingan yang juag memperebutkan kursi di KU. Hahahah).  H-3 aku putusin…ya udah deh KU aja. :D. Bhahahaha…Plin-plan banget ya.
              “KU UGM sama KU UNS ya?” tawar bapak.
              Gubrak! Astaga!!!!!! Ya Rabb…bunuh diri itu. “Nggak mau. Sastra UGM sama KU UNS?” negoku ulang.
              Dan setelah dibicarakn berjam-jam sampai panuan pantatku, akhirnya dipilihlah pendidikan bio UNS (aku juga nggak tau kenapa aku milih ini, mungkin mengingat kalau biologi nggak jelek-jelek amat dan aku masih semangat ketemuan sama pelajaran satu itu), KU UNS, Sastra UGM (terserah kamu mau masuk apa. Yes. Oke! Besok jadwal pendaftran buat kelasku dan aku siap.
              Aku nggak tau rencana apa yang Allah persiapkan untukku. Aku sakit. Panas tinggi di hari pengisian data buat anak-anak kelasku. Pingin nangis rasanya. Ya Allah….tapi ya badan aja kayak nggak bisa gerak  di tempat tidur. Esoknya walaupun belum sembuh, aku bela-belain ke sekolah. Yah berjuang ngisi pilihan di ruang BK. Jalan aja mau pingsan rasanya. Pipit yang nemenin.
              “Ehm…Pak,boleh lihat temen-temen pada pilih apa gitu nggak, Pak?” cengirku saat aku mau mengisi blangko Undangan.
              Bukan jawaban yang aku dapet tapi malah serentetan nasihat yang intinya aku tuh milih nggak boleh terengaruh sama temen-temen. Ah…please deh. Aku tuh cuma mau ngulur waktu sambil memantapkan hatiku buat pilihanku. Nah, sensasi waktu ngisi universitas pilihan aku ngerasa kalau aku benra blangk. Rencana yang aku susun matang-matang hilang semuanya. UNS pilihan pertama dan UGM pilihan kedua.
              Dan aku nggak tau kenapa waktu itu aku nulisnya kebalik. UGM pilihan pertama, UNS pilihan kedua. Dan aku nggak merasa kalau itu aneh. Trus ngisi prodi. Tiba-tiba au langsung ngisi farmasi dan TPHP (coba aku kepikiran apa ini) dan KU di UNS. Aku masih inget waktu aku tanya sama Partini, kawanku beda kelas....
              “Eh, Tin…pilihamu yang TP…TP tuh apa?”
              “Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian maksudmu. TPHP?”
              Aku langsung mengangguk dan menuliskan pilihan TPHP di blangko pengisian undangan. Aku yakin kalau waktu itu aku beneran blank. Atau jangan-jangan saking depresinya ikutan jam ke-nol, pemadatan, ngerjain tugas, dan lain-lain, otakku mulai hang ya. Entahlah. Dan begitu keluar dari ruang BK, dengan  tampang polos aku tanya Partini lagi. “Tin, kalau TPHP tuh melajarin apa sih?” Bhahaha…
              Aku masih mikir kalau TPHP tuh masuk pertanian. Jadi ya aku nggak perlu terlalu khawatir kalau pilihan pertamaku di UGM tinggi banget. Tapi waktu Mas Joko, kakak iparku yang dosen di UGM telfon, dia bilang kalau TPHP temaptnya mengajar tuh bukan fakultas pertanian. Tapi fakultas yang berdiri sendiri dan eksistensinya cukup tinggi di UGM. Intinya tuh fakultas favorit gitu lah. Pucatlah aku. Hahaha…ya udah deh. Belajar yang keras aja baut bisa masuk KU UNS. Kalau emang jalannya disana ya mau gimana. :D
              

To be continued.......

Tentang Sebuah Persahabatan

Menurut kalian apa artinya persahabatan?
Menurut Kak Wina, kakak kosku...persahabatan itu kamu, aku jadi kita....kakakaka ^^
Kalau kata Kak  Retno, persahabatan itu..dibentuk dari kata sahabat dikasih prefiks per dan sufiks an dan jadilah kata benda. Nah, tulah yang dinamakan kegilaan anak kos...:D

Dan kalau menurutku sendiri persahabatan itu....cantik. Dan sahabat itu adalah sesuatu yang membuat seseorang bisa melalui hari-harinya tanpa perlu peduli seton, segalon, setruk, atau segunung masalahnya. Karena disampingnya ada sahabat yang selalu bisa dan bisa menyemangatinya, menggegam tangannya kala suka duka, dan tersenyum. Dan yang paling penting....seseorang  yang selalu bisa mencharge semangat hanya dengan senyum plus "semangat ya". :D

Aku punya banyak kawan-kawan yang luar biasa. Sungguh luar biasa sampai kadang aku tak bisa mendeskripsikan satu-satu. Mereka itu seperti telaga, manik mutiara dalam hidupku. Hohoho...lebay deh...:)

Tapi kadang aku nggak tau kalau sebagai sahabat aku pernah menyakiti mereka. Mungkin aku yang terlalu buta kali ya. Hiks...

Aku pingin banget ngirimin surat ini buat salah seorang sahabatku. Sahabat yang pernah melalui hari-harinya bersamaku. Tentang seseorang yang sungguh aku rindukan. Tentang dia yang pernh tertawa bahagia bersamaku. Tertawa tanpa beban masa-masa remaja.. (uhuk...kok bahasanya lebay banget ya...kakaka).

Ah, iya aku jadi ingat. Aku iri banget sama persahabatan anak-anak kecil.Saat mereka cekcok, saat musuhan...kayaknya itu hanya berlangsug dalam hitungan detik deh. Esoknya anak-anak itu udah main bareng lagi. Tapi kan beda jauh kalau yang gitu anak umur belasan. Dendamnya duh....dibawa kemana-mana.
Coba aja kalau semua persahabatan seperti layakya seperti persahabatan anak kecil. Hmmmm....

Sebiru hari ini
Indahnya bak permadani di taman syurga
Seindah hati kita bersama disini...
Bukankah hati kita telah lama menyatu dalam tali kisah persahabatan Illahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya, hapus airmata meski kita tlah berpisah
Slamat jalan teman tetaplah berjuang...smoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita...seiru hari ini...:)

I send this just for you....L
I'm sorry...sorry for being so rude...

Angin...pernah terbang rendah, tinggi atau melayang perlahan
Dia pernah menyapa Bulan, Langit, Matahari...
Dia pernah menyentuh pelan Ranting dan menerbangkan daun dari Pohon...
Tapi sungguh Angin tak pernah tau...
Apa Pohon marah saat daunnya diterbangkan....
Apa Ranting kecewa kalau Angin menyambut belainya
Angin pernah menabur buih Ombak....
Tapi dia juga tak pernah tau apa Ombak marah padanya
Saat Angin memperkenalkannya pada tajam Karang, pada hangat Pasir
Dan Angin sungguh tak tahu itu...

Falling in Love

Kawan, pasti sebagai anak muda jatuh cinta itu merupakan hal yang wajar. Apalagi nih ya diusia belasan kayak ..kayak siapa ya?...cie.... Temenku pernahbilang kayaknya nggak wajar deh ketika seorang sudah mencapai usia-usia segitu atau istilahnya tujuh belas tahun plus, tapi belum pernah jatuh cintrong. Itu kayaknya aneeeeh banget. Dan" jatuh cinta" itu tidak pernah alergi sama orang-orang yang bahkan udah dilabeli ikhwan sama  akhwat. Ehem.....

Sebelumnya....cerita dulu deh....
Menjelang akhir SMA aku dapat curhatan dari seseorang, dia  pernah meletakkan hatinya pada seseorang yang sebenarnya sih biasaaaaa saja. Tapi entah kenapa dia bisa nyaman banget kalau sekedar cerita, guyon atau apalah sama si doi. 

"Tapi jangan salah ya...tentu saja aku nggak mengiyakan perasaanku gitu aja." Itu katanya waktu itu.  Aku tertawa aja begitu dengerin cerita sohibku yang notabene seorang akhwat sejati. Maksudku akhwat dengan tampilan mempesona yang kalemnya ngungkulin makhluk pingitan.

"Klo menurutmu gimana?"
"ya gimana ya...susah juga klo jelasin hal abstrak gitu?" Aku cuma bisa terkekeh begitu ngeliat tampang merengutnya. "Aku jelasinnya pake cara fisika aja ya.." Asli aku langsung kena timpuk. :D

Gimana ya...klo menurutku sih, karena aku bukan tipikal cewek yang gampang GR atau bahkan cenderung tulalit soal gituan (yah, karena mayoritas temen kecilku bilang gitu) hal itu emang kadang bikin ribet sih. Aku pernah inget waktu aku nyaris ciuman sama truk waktu diboncengin temenku. Masalahnya sih sepele. Dia curhat sambil nangis-nangis soal mantan dia. Hadeh....

Atau curhatan temenku SMP yang bingung mau nentuin cowok mana yang musti diapilih, sedangkan cowok yang dia suka malah cuek bebek sama dia. Woaaa...so complicated. :D

Buatku sih...apa itu cinta....cinta itu adalah ketika kita mengigat nama seseornag lebih, mencari sosoknya saat ada kesempatan, tersenyum saat bertemu dengannya dan langsung dapet good mood walau cuma lihat kelebat bayangnya.

Dan pernah nggak sobat, ngrasain bahwa sebenernya kita ini dicintai lebih dari apapun oleh yang Maha mencintai. Bukankah Dia akan selalu ingat kita walau kita jarang inget Dia. Bukankah Dia selalu senang ketika kita bermanja-manja di dekat-Nya dan meminta apapun pada-Nya. Dia nggak pernah protes kok walau kita bawelnya nggak ketulungan.

Aku pernah mendengar sebuah doa yang diajarkan murobbiku...sederhana sih tapi ngena banget....:
"Ya Allah kalau dia memang baik untuk hamba maka dekatkanlah, kalau tidak mohon jauhkanlah dia sejauh-jauhnya. Ya Allah tolong lindungi hati ini dari dia, dan lindungi hatinya dari hamba. Ya Rabb, yang membolak-balikkan hati manusia, lindungi dia dari fitnah wanita yang mungkin saja bisa berasal dari hamba, dekatkan dia pada lingkaran tarbiyah dan istiqomahkan hamba pada lingkaran tarbiyah ini. Ya Allah...berikan yang pantas untuknya dan untuk hamba, sesuai dengan skenario yang terbaik menurutmu dan sabarkanlah hamba untuk itu. Ya Karimm... semoga hati dan cinta ini tetap istiqomah mencintai dan mempersembahkan segalanya untuk-Mu."
------with Love------


Powered By Blogger
 
Little Queen Wind Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger