Menghitung mundur sebuah waktu....
Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu ngerasa waktu yang kamu miliki tinggal 1,5 tahun. Yep 1,5 tahun. Kupikir waktu yang terlalu singkat untuk mengumpulkan kenangan dari orang-orang terdekat. Entah orang mana pun yang kau sukai.
Buatku 1,5 tahun itu waktu yang cukup kalau aku cuma mau menghabiskan buat selfishly. Something so nonsense! Tapi...1,5 tahun itu bukan waktu yang cukup buatku untuk memberikan apa yang bisa aku usahakan untuk orang-orang yang aku cintai. Bapak...Ibu...my lovely siblings. Entah apa yang bisa diberikan dalam waktu sesingkat itu.
Buat Bapak-Ibu yang sudah merawat sejak bayi, iyakah 1,5 tahun cukup untuk membalas sayang mereka. Dipikir pun mau balas dengan apa coba. Iya sih mungkin prestasi, kesholehan, hafalan...ah yang terakhir bikin sakit kepala. Berapa yang bisa dipersembahkan pada mereka untuk membuat mereka memakai mahkota disurga.
Dan...lagi....1,5 tahun, dengan kondisi yang masih berjauhan, bisakah mereka, orang-orang yang mencintaimu tidak membanjir air matanya waktu ditinggal pergi. Iyakah mereka tidak mengenangmu dalam sakit. Kalau aku jadi orang dengan sisa 1,5 tahun, aku akan melarang mereka menangis Buat apa? Toh, tujuan terakhir sama kan. Akhirat. Hanya antriannya aja yang berbeda.
Well, sebenarnya....wajar kan kalau misal ada orang yang ngerasa 1,5 tahun sisa hidupnya ingin menatap orang-orang yang dicintanya lebih lama? Bisa bercengkrama lebih lama? Berharap orang yang menyukai diam-diam kelak tidak akan menangisinya. Yah, paling tidak bisa mengukir kenangan baru lah. Sambil menyelesaikan kewajiban yang memang harus dipikulnya...
:D
midnight dream.
Miss you so much Mommy and Daddy.
0 komentar:
Posting Komentar