About

If I wind....I can bring every single laugh and tears in the same way
Should I tell you like the same way when I was crying or laughing at that time?

Let's be a friend!!!

Cari Blog Ini

Semangat Berbagi

SEMANGAT BERBAGI

                Ada sebuah hal unik  yang menarik dari negeri yang kini tengah memperjuangkan kemerdekaannya. Palestina. Di negeri itu terdapat dua buah Laut  yang berasal dari sumber yang sama, yaitu Laut Mati dan Laut Galilea.
                Sesuai namanya, Laut Mati adalah laut yang benar-benar mati. Bahkan makhluk seperti plangkton dan bakteri pun tidak sanggup hidup di laut yang dikelilingi daratan ini. Airnya yang sangat asin membuat bakteri mati. Dan mungkin kita langsung sakit jika mencoba meminum airnya. Jangan pernah mencoba memancing di Laut yang sebenarnya sangat tenang ini, karena tidak ada satupun ikan yang bias ditemukan disana. Jangankan ikan, manusia pun menghindar dari laut ini karena baunya yang tak sedap.
                Sangat berbeda dengan Laut Galilea. Namanya yang cantik sudah menggambarkan betapa indahnya tepi pantai laut ini. Laut ini sebenarnya hanya sebuah danau yang sangat luas dengan air jernih yang bisa diminum.Tempat ini dikelilingi pepohonan, ladang dan rumah-rumah penduduk. Ikan pun bias dikail denan mudah. Konon Nabi Isa pun pernah berlayar beberapa kali di tempat ini.
                Sungai Yordan yang menjadi sumber kedua Laut ini mengalirkan airnya dengan jenis yang sama,tidak ada satupun bahan yang dibubuhi saat aliran air itu memasuki Laut Mati atau Laut Galilea.Lantas apa yang membuat airnya berbeda begitu sampai di Laut Mati maupun di Laut Galilea?
                Jawabannya sangat sederhana.
                Air dari Sungai Yordan hanya dtampung sementara di Laut Galilea. Lalu dia mengalirkannya ke danau lain untuk diambil manafaatnya. Sedang Laut Mati dengan egoisnya menyimpan sendiri air Sungai Yordan tanpa pernah membaginya ke danau lain disekitarnya. Hal itulah yang membuatnya mati.
                Subhanallah! Sebuah ayat kauniyah sederhana yang ditunjukkan Allah kepada kita. Sebuah ayat  sederhana yang mengajarkan kepada kita tentang betapa luar biasanya makna  dari ‘berbagi’.
                Pada dasarnya saling  berbagi adalah  sifat dasar manusia sebagai makhluk social. Berbagi juga merupakan  sebuah pekerjaan yang tak ada batasnya. Dilakukan siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Dengan berbagi jugalah manfaat datang dengan sendiriya.Karena kita harus selalu ingat bahwa hidup harus memberi manfaat.Dan salah satu cara untuk memberi manfaat adalah deangn berbagi. Berbagi ilmu yang dimiliki, waktu luang yang dipunyai atau sekedar berbagi kebahagian dengan mendoakan orang lain.
                Apalagi sebagai muslim  kita tidak boleh hidup tanpa berbagi manfaat apapun. Bukankah Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk hidup  dengan memberi manfaat? Bahkan nilai iman seseorang juga ditakar dari seberapa banyak orang tersebut memeberi manfaat kepada orang lain. Kebaikan juga ditimbang dari kontribusnya dalam memberi manfaat bukan kecerdikannya dalam megambil manfaat dari  orang lain.
                Sekedar meminjam istilah anak muda: semua semau gue.  Gue-gue, loe-loe.Ini merupakan inti dari egoisme alias mementingkan diri sendiri.  Hidup seperti inilah yang disibut istilah hidup tapi mati. Orang-orang yang hanya peduli pada kesenagan sendiri tanpa ada empati pada orang sekitar. Tidak peduli kesusahan tetangga kiri kanan. Tidak mau tahu kalau tetangga pojokan sedang tahlilan, dan lain sebagainya. Tidak ada hal lain yang didapatkan dari hidup seperti ini selain kekosongan dan kehampaan . Sama seperti kisah Laut Mati yang sudah disebutkan diatas.
                Dalam sebuah buku disebutkan bahwa orang yang sering memberi akan mendapatkan kebahagiaan. Dan rasa bahagia  itu berbanding lurus dengan peningkata kesehatan. Itulah rahasianya kenapa orang yang gemar berbagi terlihat lebih tenang hidupnya.
                Saudaraku, maka dari itu…jangan sampai kita lelah untuk saling berbagi dan memberi. Karena apa yang kita berikan pada orang lain akan kembali pada diri kita. Apa yang kita berikan tidak akan mengurangi jatah kita.  Ilmu misalnya, tidak akan berkurang kepadaian kita jika kita mengajarkan kepada orang lain. Mungkin justru ilmu itu akan tumbuh berkembang menjadi amal jariyah yang pahala kebaikannya tidak berhenti walau orang yang pertama kali memberi ilmu telah tiada.  Dan ilmu itu lama-lama akan mati jika disimpan untuk dirinya sendiri. Tidak akan memberi manfaat lama bagi orang yang memiliinya.
                Dan mari dari sekarang kita budayakan hidup saling berbagi dan memberi manfaat.
                Khairun-naasi anfaianhum lin-nas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
 
Little Queen Wind Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger